PENULIS : I Gede Putu Joni
PENERBIT : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
TAHUN : 2012
VOLUME : 16, NO. 1, Januari 2012
SOURCE JOURNAL : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjurnal.untad.ac.id%2Fjurnal%2Findex.php%2FSMARTEK%2Farticle%2Fdownload%2F618%2F536&ei=dxDcUrSqIs_KsQSTrYGIBQ&usg=AFQjCNFzKUvXfC-ikTRiF44HAJSN1w-s4A&sig2=j-zM0dxcbIGsx2aPAnr1Bw&bvm=bv.59568121,d.cWc
Abstrak
Sebuah proyek mempunyai sekumpulan risiko untuk mencapai tujuan. Untuk proyek konstruksi, risiko adalah hal yang menarik, khususnya untuk ekpansi keluar sebagai partisipasi mulai nasional dalam sebuah multi nasional dalam sebuah proyek.
Permasalahan sering terjadinya bencana alam banjir, sebagai salah satu analisis risiko manajemen proyek. Secara spesifik batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi
Aliran kas masuk dan keluaran selama umurinvestasi yang bersangkutan. Strategi manajemen risiko yang sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan risiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek
secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan yaitu: memperkirakan risiko, menganalisis risiko, menangani risiko, belajar dari pengalaman. Tahap penentuan pada semua bagian adalah untuk
mengindikasikan secara aktual risiko proyek. Manajemen partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani risiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan berbagai pemikiran untuk mencari penyelesaian dampak yang paling minim, kontrak administrasi yang seimbang, penyelesaian dini pada risiko proyek berdasar pada isi permasalahan, menggunakan teknik
ADR (Alternative Dispute Resolution)
Permasalahan sering terjadinya bencana alam banjir, sebagai salah satu analisis risiko manajemen proyek. Secara spesifik batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi
Aliran kas masuk dan keluaran selama umurinvestasi yang bersangkutan. Strategi manajemen risiko yang sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan risiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek
secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan yaitu: memperkirakan risiko, menganalisis risiko, menangani risiko, belajar dari pengalaman. Tahap penentuan pada semua bagian adalah untuk
mengindikasikan secara aktual risiko proyek. Manajemen partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani risiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan berbagai pemikiran untuk mencari penyelesaian dampak yang paling minim, kontrak administrasi yang seimbang, penyelesaian dini pada risiko proyek berdasar pada isi permasalahan, menggunakan teknik
ADR (Alternative Dispute Resolution)
PENDAHULUAN
Sebuah proyek mempunyai sekumpulan risiko untuk mencapai tujuan. Untuk proyek konstruksi, risiko adalah hal yang menarik, khususnya untuk expansi keluar sebagai partisipan multi nasional dalam sebuah proyek salah satu kebutuhan hanya dilihat sebagai garis batas hari dilihat dari maksud dari pada issu yang jelas mampu meningkatkan risiko yang dihadapi dalam sebuah proyek adalah :
- Bencana banjir, angin topan, badai, dan lain-lain
- Kegagalan membayar hutang, keuangan yang tidak stabil dalam sebuah negara tempat proyek atau partisipan negara.
- Tenaga kerja yang tidak produktif, politik yang tidak stabil, Kerusuhan.
- Perubahan pemilik atau pengguna utama
- Kegagalan catatstropic sebagai konsumen selama konstruksi atau mulai-bangun, atau tidak dimilikinya
kemampuan.
- Bencana banjir, angin topan, badai, dan lain-lain
- Kegagalan membayar hutang, keuangan yang tidak stabil dalam sebuah negara tempat proyek atau partisipan negara.
- Tenaga kerja yang tidak produktif, politik yang tidak stabil, Kerusuhan.
- Perubahan pemilik atau pengguna utama
- Kegagalan catatstropic sebagai konsumen selama konstruksi atau mulai-bangun, atau tidak dimilikinya
kemampuan.
Beberapa risiko disini adalah relatif nyata, tetapi hari ke hari dan dalam beberapa masalah jam ke jam, sebuah proyek yang dihadapi untuk semua tipe kegiatan atau issu yang tak sesuai dengan kemampuan untuk mencapai tujuan sebuah proyek. Secara umum, kami mendefinisikan risiko proyek sebagai berikut : Beberapa aktivitas, kejadian atau kegiatan yang cenderung menimbulkan sebuah dampak negatif terhadap rencana proyek, kualitas, kinerja, ketetapan waktu atau biaya. Demikian juga terjadi pada partisipan
proyek juga memiliki risiko sejenis, sebagai pemilik proyek mengantisipasi proyek dengan ketepatan waktu sesuai dengan jadwal, kualitas yang diinginkan dan anggaran yang telah ditetapkan. Beberapa bencana atau
isue lain dapat menghalangi kelancaran proyek ini. Contoh hampir setiap kejadian yang menarik pada sebuah
proyek cenderung menunda penyelesaian proyek. Seperti penundaan dalam antrian, dapat menurunkan pendapatan yang diharapkan atau kemudahan penyelesaian proyek pada pemakai utama. Dalam kenyataannya, pemakai sering terkena dampak secara khusus, karena rencana telah diputuskan
atau training telah dilaksanakan pada proyek sebelum proyek selesai.
Dalam mengatur risiko, hal ini harus diidentifikasi. Identifikasi dini, secara normal memperluas pilihan yang dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko atau dampak terhadap tujuan proyek. Manakala risiko teridentifikasi dan dievaluasi lebih dahulu sebelum dikerjakan atau dikontrakkan, identifikasi dapat berperan untuk mengalokasikan dan membagi lebih seimbang tugas dalam konteks pada kontrak kerja atau meningkatkan perhatian selama keputusan perencanaan dibuat.
Identifikasi juga dapat difokuskan pada perhatian manajemen yang sering menjadi kunci untuk menaruhkan risiko. Pertama diidentifikasi, pendapatan teknis manajemen (pemilik, kontraktor, agen keuangan dan pemakai) dapat menentukan memperkerjakan karyawan untuk Monitoring perubahan risiko ,Evaluasi pilihan yang dapat diterapkan dalam mengatur risiko menentukan perubahan-perubahan keputusan perencanaan. Dapat memonitor keputusan actual (terbaru) dan sukses dalam menurunkan/ menghilangkan risiko proyek.
Hasil akhirnya adalah sebuah kemungkinan besar bahwa teknik manajemen dari perencanaan melalui kontrak administrasi dan supervise actual (terbaru) dapat dicapai sebuah proyek yang akan menemukan tujuan proyek sebagai sebuah keseluruhan dan individu bagi partisipan proyek.
proyek juga memiliki risiko sejenis, sebagai pemilik proyek mengantisipasi proyek dengan ketepatan waktu sesuai dengan jadwal, kualitas yang diinginkan dan anggaran yang telah ditetapkan. Beberapa bencana atau
isue lain dapat menghalangi kelancaran proyek ini. Contoh hampir setiap kejadian yang menarik pada sebuah
proyek cenderung menunda penyelesaian proyek. Seperti penundaan dalam antrian, dapat menurunkan pendapatan yang diharapkan atau kemudahan penyelesaian proyek pada pemakai utama. Dalam kenyataannya, pemakai sering terkena dampak secara khusus, karena rencana telah diputuskan
atau training telah dilaksanakan pada proyek sebelum proyek selesai.
Dalam mengatur risiko, hal ini harus diidentifikasi. Identifikasi dini, secara normal memperluas pilihan yang dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko atau dampak terhadap tujuan proyek. Manakala risiko teridentifikasi dan dievaluasi lebih dahulu sebelum dikerjakan atau dikontrakkan, identifikasi dapat berperan untuk mengalokasikan dan membagi lebih seimbang tugas dalam konteks pada kontrak kerja atau meningkatkan perhatian selama keputusan perencanaan dibuat.
Identifikasi juga dapat difokuskan pada perhatian manajemen yang sering menjadi kunci untuk menaruhkan risiko. Pertama diidentifikasi, pendapatan teknis manajemen (pemilik, kontraktor, agen keuangan dan pemakai) dapat menentukan memperkerjakan karyawan untuk Monitoring perubahan risiko ,Evaluasi pilihan yang dapat diterapkan dalam mengatur risiko menentukan perubahan-perubahan keputusan perencanaan. Dapat memonitor keputusan actual (terbaru) dan sukses dalam menurunkan/ menghilangkan risiko proyek.
Hasil akhirnya adalah sebuah kemungkinan besar bahwa teknik manajemen dari perencanaan melalui kontrak administrasi dan supervise actual (terbaru) dapat dicapai sebuah proyek yang akan menemukan tujuan proyek sebagai sebuah keseluruhan dan individu bagi partisipan proyek.
Permasalahan sering dihadapi pengelola proyek adalah terjadinya halhal yang tidak direncanakan/tak terduga
dalam sebuah aktifitas proyek dan menimbulkan risiko kerugian sebagai salah satu analisis risiko manajemen proyek.
dalam sebuah aktifitas proyek dan menimbulkan risiko kerugian sebagai salah satu analisis risiko manajemen proyek.
PEMBAHASAN
Resiko secara umum didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan. Makin
besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi dikatakan makin besar resiko usaha tersebut.
Secara spesifik batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi Aliran kas masuk dan kelauran selama umur investasi yang bersangkutan. Variasi ini erat hubungannya dengan ketidaktepatan dalam mengambil prakiraan perihal, misalnya kemajuan teknologi di masa depan penyerapan atas produk, kuantitas peralatan maupun material yang diperlukan.
Macam risiko proyek dapat dikelompokkan menjadi dua :
- Resiko proyek tunggal
- Resiko kombinasi multi proyek
Manajemen risiko adalah sebuah organisasi yang mengidentifikasi dan mengukur risiko dan pengembangan,
seleksi dan pemilihan aktifitas dalam menangani risiko.
Manajemen resiko merupakan bagian/ tidak terpisahkan dari sebuah aktivitas proyek yang telah ditetapkan,
tetapi merupakan salah satu aspek teknis dalam program manajemen.
Menurut Project Management Institut Body of Knowledge (PMBOK) ada tiga definisi risiko manajemen :
- Resiko manajemen adalah proses formal oleh faktor risiko sebuah system identifikasi, penaksiran dan penetapan.
besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi dikatakan makin besar resiko usaha tersebut.
Secara spesifik batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi Aliran kas masuk dan kelauran selama umur investasi yang bersangkutan. Variasi ini erat hubungannya dengan ketidaktepatan dalam mengambil prakiraan perihal, misalnya kemajuan teknologi di masa depan penyerapan atas produk, kuantitas peralatan maupun material yang diperlukan.
Macam risiko proyek dapat dikelompokkan menjadi dua :
- Resiko proyek tunggal
- Resiko kombinasi multi proyek
Manajemen risiko adalah sebuah organisasi yang mengidentifikasi dan mengukur risiko dan pengembangan,
seleksi dan pemilihan aktifitas dalam menangani risiko.
Manajemen resiko merupakan bagian/ tidak terpisahkan dari sebuah aktivitas proyek yang telah ditetapkan,
tetapi merupakan salah satu aspek teknis dalam program manajemen.
Menurut Project Management Institut Body of Knowledge (PMBOK) ada tiga definisi risiko manajemen :
- Resiko manajemen adalah proses formal oleh faktor risiko sebuah system identifikasi, penaksiran dan penetapan.
- Resiko manajemen adalah metode sistematis formal dari manajemen yang berkonsentrasi pada identifikasi
dan kontrol atau kegiatan yang mempunyai potensi yang menyebabkan perubahan.
- Resiko manajemen dalam kontek proyek adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi dan menanggapi faktor risiko secara keseluruhan kehidupan dari sebuah proyek.
Contoh pembuatan sebuah produk, atau kelancaran hubungan geografis yang dihubungkan dengan jaringan
transportasi. Banyak proyek dan banyak partisipan dalam sebuah proyek menghendaki kepastian pendanaan atau keuangan yang mendukung usahanya.
Penundaan pada sebuah proyek berakibat kemampuan untuk mengembalikan pinjaman dan menyebabkan masalah bagi agen keuangan, yang telah membantu keuangan sebelumnya.
Arsitek/Civil yang dikontrak untuk mempersiapkan rencana dan detail proyek, mungkin menemui konflik atau ada prioritas perubahan pemilik/ pemakai dan memerlukan penyebab masalah dalam pelaksanaan proyek pada “harga” yang telah disepakati.
dan kontrol atau kegiatan yang mempunyai potensi yang menyebabkan perubahan.
- Resiko manajemen dalam kontek proyek adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi dan menanggapi faktor risiko secara keseluruhan kehidupan dari sebuah proyek.
Contoh pembuatan sebuah produk, atau kelancaran hubungan geografis yang dihubungkan dengan jaringan
transportasi. Banyak proyek dan banyak partisipan dalam sebuah proyek menghendaki kepastian pendanaan atau keuangan yang mendukung usahanya.
Penundaan pada sebuah proyek berakibat kemampuan untuk mengembalikan pinjaman dan menyebabkan masalah bagi agen keuangan, yang telah membantu keuangan sebelumnya.
Arsitek/Civil yang dikontrak untuk mempersiapkan rencana dan detail proyek, mungkin menemui konflik atau ada prioritas perubahan pemilik/ pemakai dan memerlukan penyebab masalah dalam pelaksanaan proyek pada “harga” yang telah disepakati.
Faktanya Arsitek/Civil tidak dapat mengimgangi kebutuhan dari skop/ kualitas dan biaya yang dikehendaki owner. Resiko pada masing-masing partisopan dan skop atau usahanya berdampak pada bungan pinjaman mereka, tapi juga bunga pinjaman proyek lain yang menjadi satu kesatuan.
Masalah yang terjadi pada kedatangan bahan material dikarenakan transportasi dapat berdampak tidak hanya kepada kontraktor yang memasang bahan material, namun juga kontraktor pada pekerjaan lanjutan. Pekerjaan mereka mungkin dilaksanakan lebih lambat tidak dibandingkan dengan antisipasi waktu dengan kondisi yang menghasilkan tingkat produktifitas rendah. Sebuah upaya langsung dari penjual/sales pada negara berkembang, yakni memproduksi bahan material atau alat untuk proyek yang akan menunda pekerjaan proyek secara keseluruhan, yang berdampak terhadap pihak 2 lain yang terlibat. Sehingga resiko adalah sangat nyata dan merupakan bagian dari sebuah proyek yang memerlukan perhatian dan manajemen. Strategi manajemen resiko sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan resiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan.
- Memperkirakan resiko
- Menganalisis resiko
- Menangani resiko
- Belajar dari pengalaman
Masalah yang terjadi pada kedatangan bahan material dikarenakan transportasi dapat berdampak tidak hanya kepada kontraktor yang memasang bahan material, namun juga kontraktor pada pekerjaan lanjutan. Pekerjaan mereka mungkin dilaksanakan lebih lambat tidak dibandingkan dengan antisipasi waktu dengan kondisi yang menghasilkan tingkat produktifitas rendah. Sebuah upaya langsung dari penjual/sales pada negara berkembang, yakni memproduksi bahan material atau alat untuk proyek yang akan menunda pekerjaan proyek secara keseluruhan, yang berdampak terhadap pihak 2 lain yang terlibat. Sehingga resiko adalah sangat nyata dan merupakan bagian dari sebuah proyek yang memerlukan perhatian dan manajemen. Strategi manajemen resiko sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan resiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan.
- Memperkirakan resiko
- Menganalisis resiko
- Menangani resiko
- Belajar dari pengalaman
MEMPERKIRAKAN RESIKO
Pengalaman menunjukkan bahwa banyak resiko untuk mencapai tujuan sebuah proyek terjadi pada tempat
yang sama terjadi beberapa masalah pertemuan antar bagian termasuk :
yang sama terjadi beberapa masalah pertemuan antar bagian termasuk :
- Bagian phisik proyek : hubungan antara komponen struktur pada dinding interior, koordinasi bagian elektrikal dengan sistem pipa, menemukan toleransi untuk membuat pintu jendela atau jendela ketika konstruks dinding telah sempurna.
- Bagian Kontrak : Pertemuan antara kontrak dan bagian kontrak seperti koordinasi tanggung jawab pada pekerjaan yang sama oleh sub-kontraktor yang berbeda, dengan catatan yang dikehendaki berbeda dari sebuah kontrak. Konflik antara syarat kontrak standar dan kondisi umum atau kondisi khusus sebuah kontrak.
- Bagian Partisipan : Pertemuan antara beberapa pihak, seperti permintaan dari agen keuangan yang berbeda untuk bagian yang berbeda pada proyek yang sama, waktu yang dikehendaki untuk memutuskan pekerjaan antara skope pekerjaan pihak yang berbeda, koordinasi dari aktifitas konsultan design.
- Bagian Tenaga Ahli : Pertemuan antara beberapa pedagang atau karyawan seni dalam memutuskan pekerjaan.
- Bagian Dokumentasi : Pertemuan antara rencana dan detail, seperti permintaan untuk gambar civil fondasi, yang tidak melakukan konfirmasi dengan penempatan elektrikal dan mekanikal atau komponen struktur.
- Partisipan Multinational : Pertemuan antara budaya kerja partisipan yang berbeda pada proyek multinasional berbeda latar belakang budaya dengan perbedaan manajemen, administrasi, dan cara berbisnis, termasuk pengalaman dasar, praktek sektor komersia dan pendekatan manajemen dalam supervise seni atau sumber bahan yang dipakai.
Contoh : Identifikasi resiko yang dicatat pada proyek permulaan
- Maksud dan Metode Konstruksi
- Kecupukan Design-Pekerjaan Permanen
- Kecukupan Design-pekerjaan Insidentil
- Kontruksi-dokumen Design
- Data Pengembangan Ilmu Hiro dan Ilmu Iklim
- Manajemen Aliran Air Sungai
- Identifikasi dari Sisi Material jumlah besar
- Manajemen isue yang berkembang selama proyek dalam masa konstruksi.
- Tambahannya, kunci bagai partipan praktek yang terlibat dengan sebuah resiko harus mengidentifikasi. Pihak yang terlibat / partisipan dan proyek
- Kontraktor Umum
- Civil
- Agen Pemerintah
- Transportasi
- Air/Listrik
- Maksud dan Metode Konstruksi
- Kecupukan Design-Pekerjaan Permanen
- Kecukupan Design-pekerjaan Insidentil
- Kontruksi-dokumen Design
- Data Pengembangan Ilmu Hiro dan Ilmu Iklim
- Manajemen Aliran Air Sungai
- Identifikasi dari Sisi Material jumlah besar
- Manajemen isue yang berkembang selama proyek dalam masa konstruksi.
- Tambahannya, kunci bagai partipan praktek yang terlibat dengan sebuah resiko harus mengidentifikasi. Pihak yang terlibat / partisipan dan proyek
- Kontraktor Umum
- Civil
- Agen Pemerintah
- Transportasi
- Air/Listrik
- Perlindungan Lingkungan
- Lingkungan masyarakat sekitar
- Sub Kontraktor
- Peledakan
- Lingkungan masyarakat sekitar
- Sub Kontraktor
- Peledakan
Pertama daftar tersebut dikenal, resiko yang potensial atau muncul telah diketahui, dan harus dievaluasi untuk ditetapkan dampak tipe mana yang akan terjadi bilamana sebuah gejala resiko terjadi pada proyek.
Sumber data adalah tipe informasi yang secara umum dapat digunakan untuk mengontrol laporan proyek dan pelaporan
Contoh :
Dampak yang mungkin menjadi munculnya isue resiko
- Supervisi yang lebih dari 1 pihak
- Meningkatnya penundaan Pekerjaan Kritis
- Tenaga ahli yang digunakan meningkatkan jadwal rencana
- Ketidakmampuan pekerjaan insidentil untuk mengatasi Aliran banjir sungai.
- Kuantitas pekerjaan meningkat di bawah/di belakang rencana
- Pola urutan ulang pekerjaan
- Keterlambatan tagihan pada Dokumen Design pekerjaan permanen
- Naiknya tingkat permintaan informasi dari lapangan proyek
- Lambatnya proses penagihan atau penundaan pembayaran
Sumber data adalah tipe informasi yang secara umum dapat digunakan untuk mengontrol laporan proyek dan pelaporan
Contoh :
Dampak yang mungkin menjadi munculnya isue resiko
- Supervisi yang lebih dari 1 pihak
- Meningkatnya penundaan Pekerjaan Kritis
- Tenaga ahli yang digunakan meningkatkan jadwal rencana
- Ketidakmampuan pekerjaan insidentil untuk mengatasi Aliran banjir sungai.
- Kuantitas pekerjaan meningkat di bawah/di belakang rencana
- Pola urutan ulang pekerjaan
- Keterlambatan tagihan pada Dokumen Design pekerjaan permanen
- Naiknya tingkat permintaan informasi dari lapangan proyek
- Lambatnya proses penagihan atau penundaan pembayaran
ANALISIS RESIKO
Tujuan analisis resiko untuk mengurangi resiko dimana tindakan perbaikan dilakukan pada sebuah proyek,
penjadwalan, anggaran belanja, harga/ kualitas proyek. Pengurugan resiko memerlukan analisis dalam pemesanan untuk memutuskan pengaruh atas proyek.
Pengaruh resiko = kemungkinan resiko x akibat resiko.
Para identifikasi resiko proyek adalah hanya sebuah tanda untuk sebuah potensi atau resiko nyata resiko nyata bahwa tujuan proyek tidak akan dicapai. Kemudian timbul kesulitan yang tergantung pada alat, sebagai seorang manajer atau konsultan resiko manajemen yang pertama dipertimbangkan harus memiliki hubungan dengan para pihak dan berkait seperti yang ada dalam dokumen kontrak. Sebuah pengulangan dan kunjungan ulang secara periodik atas kesepahaman dari hubungan kerja ini sangat bermanfaat. Seperti pengulangan apabila tidak segera tidak dilakukana maka dapat menyebabkan resiko terjadi kepada masing-masing pihak atau sebuah group pada pemahaman atas tanggung jawab. Pendekatan lebih terfokus dan seimbang berkaitan dengan resiko ini adalah mengalokasikan bentuk jika mungkin. Sebagai contoh urutan
pekerjaan, pengulangan, antrian dan Pemakaian detail desain seperti halnya untuk gambar konstruksi yang
dibedakan tergantung dari bagian pekerjaan yang mempunyai hubungan. Detail peledakan untuk memindahkan untuk sebuah struktur bangunan tua memerlukan beberapa persyaratan pada keamanan, lingkungan dan dinas pemerintahan lain. Gambar akhir elevasi kemiringan tidak akan diperoleh seperti halnya persyaratan sehingga hubungan partisipan dan tanggung jawab dan urutan pengulangan akan menjadi berbeda pada dua gambar konstruksi. Yang ada kesepakatan akan ketepatan waktu merupakan salah satu resiko manajemen yang menyebabkan keterlambatan sebuah proyek dari rangkaian kegiatan yang telah
diurutkan, sebagai seorang manajer hal ini merupakan suatu keputusan yang harus diambil langkah-langkah
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan daftar pekerjaan yang telah diurutkan.
Mendefinisikan sebuah resiko proyek sebelum diputuskan dapat ditarik menjadi kegagalan, ketika resiko dinyatakan umum sebagai potensi sebuah proyek dan kualitas yang dikehendaki dalam rencana biaya dan jadwal anggaran.
Kemungkinan terjadinya becana alam
- Perang embargo
- Peledakan pembatasan impor
- Pembatasan pelabuhan
- Lemahnya transportasi masa dan komunikasi massa
- Operasi perang
- Diumumkan mendapat halangan untuk pelaksana pekerjaan
- Tidak diumumkan pekerjaan
penjadwalan, anggaran belanja, harga/ kualitas proyek. Pengurugan resiko memerlukan analisis dalam pemesanan untuk memutuskan pengaruh atas proyek.
Pengaruh resiko = kemungkinan resiko x akibat resiko.
Para identifikasi resiko proyek adalah hanya sebuah tanda untuk sebuah potensi atau resiko nyata resiko nyata bahwa tujuan proyek tidak akan dicapai. Kemudian timbul kesulitan yang tergantung pada alat, sebagai seorang manajer atau konsultan resiko manajemen yang pertama dipertimbangkan harus memiliki hubungan dengan para pihak dan berkait seperti yang ada dalam dokumen kontrak. Sebuah pengulangan dan kunjungan ulang secara periodik atas kesepahaman dari hubungan kerja ini sangat bermanfaat. Seperti pengulangan apabila tidak segera tidak dilakukana maka dapat menyebabkan resiko terjadi kepada masing-masing pihak atau sebuah group pada pemahaman atas tanggung jawab. Pendekatan lebih terfokus dan seimbang berkaitan dengan resiko ini adalah mengalokasikan bentuk jika mungkin. Sebagai contoh urutan
pekerjaan, pengulangan, antrian dan Pemakaian detail desain seperti halnya untuk gambar konstruksi yang
dibedakan tergantung dari bagian pekerjaan yang mempunyai hubungan. Detail peledakan untuk memindahkan untuk sebuah struktur bangunan tua memerlukan beberapa persyaratan pada keamanan, lingkungan dan dinas pemerintahan lain. Gambar akhir elevasi kemiringan tidak akan diperoleh seperti halnya persyaratan sehingga hubungan partisipan dan tanggung jawab dan urutan pengulangan akan menjadi berbeda pada dua gambar konstruksi. Yang ada kesepakatan akan ketepatan waktu merupakan salah satu resiko manajemen yang menyebabkan keterlambatan sebuah proyek dari rangkaian kegiatan yang telah
diurutkan, sebagai seorang manajer hal ini merupakan suatu keputusan yang harus diambil langkah-langkah
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan daftar pekerjaan yang telah diurutkan.
Mendefinisikan sebuah resiko proyek sebelum diputuskan dapat ditarik menjadi kegagalan, ketika resiko dinyatakan umum sebagai potensi sebuah proyek dan kualitas yang dikehendaki dalam rencana biaya dan jadwal anggaran.
Kemungkinan terjadinya becana alam
- Perang embargo
- Peledakan pembatasan impor
- Pembatasan pelabuhan
- Lemahnya transportasi masa dan komunikasi massa
- Operasi perang
- Diumumkan mendapat halangan untuk pelaksana pekerjaan
- Tidak diumumkan pekerjaan
- Penyerangan permasalahan industri
- Melanggar akte perjanjian luar negeri pembatasan atau penipuan suplay senajata.
- Perang sipil
- Pemberontakan penyakit menular
- Revolusi karantina
- Pemberontakan wabah penyakit
Mempertimbangkan kejadian alam banyak draf kontrak cenderung mengutamakan pada elemen sipil dan struktur sebuah proyek antara lain tipe tanah, beton dan elemen baja tidak satupun dari kejadian memiliki dampak rsiko yang utama untuk pekerjaan ME dan juga untuk pekerjaan isntrumen dan kontrol.
Jenis dan penarik dampak kejadian bencana alam
- Type dampak daerah menarik
- Penundaan dalam pelaksanaan kecil / tidak ada, rata-rata dan besar
- Meningkatkan biaya langsung pada kontrak, sama rata-rata dan besar
- Meningkatkan waktu dan biaya : kecil, rata-rata dan besar
- Penurunan dalam Pemakaian
- Kemampuan atau pelaksanaan : kecil atau tidak ada, beberapa, sangat menonjol
Draf dari perjanjian proyek harus menyatakan peraturan dan alokasi resiko pada setiap partisipan proyek.
Untuk membangun peraturan yang bermanfaat dalam proyek harus detail dan didefinisikan.
- Melanggar akte perjanjian luar negeri pembatasan atau penipuan suplay senajata.
- Perang sipil
- Pemberontakan penyakit menular
- Revolusi karantina
- Pemberontakan wabah penyakit
Mempertimbangkan kejadian alam banyak draf kontrak cenderung mengutamakan pada elemen sipil dan struktur sebuah proyek antara lain tipe tanah, beton dan elemen baja tidak satupun dari kejadian memiliki dampak rsiko yang utama untuk pekerjaan ME dan juga untuk pekerjaan isntrumen dan kontrol.
Jenis dan penarik dampak kejadian bencana alam
- Type dampak daerah menarik
- Penundaan dalam pelaksanaan kecil / tidak ada, rata-rata dan besar
- Meningkatkan biaya langsung pada kontrak, sama rata-rata dan besar
- Meningkatkan waktu dan biaya : kecil, rata-rata dan besar
- Penurunan dalam Pemakaian
- Kemampuan atau pelaksanaan : kecil atau tidak ada, beberapa, sangat menonjol
Draf dari perjanjian proyek harus menyatakan peraturan dan alokasi resiko pada setiap partisipan proyek.
Untuk membangun peraturan yang bermanfaat dalam proyek harus detail dan didefinisikan.
Draf partisipan pada proyek tenaga. Untuk membuat draf perjanjian konsurium atau kerjasama dengan memperhatikan kejadian bencana alam partisipan utama di daftar dalam aturan umum atau bertanggung jawab di dalam proyek.
Contoh :
Aturan dan partisipan proyek
- Partisipan ; proyek umum
- Pemerintah daerah ; fungsi pemerintah
Contoh :
Aturan dan partisipan proyek
- Partisipan ; proyek umum
- Pemerintah daerah ; fungsi pemerintah
- Manfaat ; pemilik dan pelaksana
- Konsorsium bank; agen keuangan
- Engineer; mewakili manfaat proyek
- Dan membangun desain
- Konsorsium desain membentuk
- Nasional kontraktor manager Kontraktor dan site
- Penjual peralatan Eropa utama Supplier dari peralatan
- Engineer daerah Detail desain dan syarat
- Kontraktor lokal metode pelaksanaan, supplier bahan, transportasi.
Informasi yang diperoleh pada beberapa proyek dapat digunakan untuk menganalisis kejadian bencana alam
dan issu yang secara langsung terjadi dalam kontrak kerjasama dan perjanjian antara konsorium dan manfaat.
Contoh :
Daftar Resiko Selama Keputusan Proyek Berlangsung
- Resiko proyek
- Sebelumnya tidak ditemukan bahan berbahaya
- Akses Lokasi / pencapaian
- Perubahan pada Design Pekerjaan Permanen
- Design Pekerjaan Insidentil
- Urutan pekerjaan
- Kontrol dan banjir aliran sungai
- Konsorsium bank; agen keuangan
- Engineer; mewakili manfaat proyek
- Dan membangun desain
- Konsorsium desain membentuk
- Nasional kontraktor manager Kontraktor dan site
- Penjual peralatan Eropa utama Supplier dari peralatan
- Engineer daerah Detail desain dan syarat
- Kontraktor lokal metode pelaksanaan, supplier bahan, transportasi.
Informasi yang diperoleh pada beberapa proyek dapat digunakan untuk menganalisis kejadian bencana alam
dan issu yang secara langsung terjadi dalam kontrak kerjasama dan perjanjian antara konsorium dan manfaat.
Contoh :
Daftar Resiko Selama Keputusan Proyek Berlangsung
- Resiko proyek
- Sebelumnya tidak ditemukan bahan berbahaya
- Akses Lokasi / pencapaian
- Perubahan pada Design Pekerjaan Permanen
- Design Pekerjaan Insidentil
- Urutan pekerjaan
- Kontrol dan banjir aliran sungai
PENANGAN RESIKO
Ada sejumlah kegiatan manajemen yang spesifik yang dapat dilakukan untuk membantu manajemen ketika
mengevaluasi resiko proyek saat diputuskan di lapangan. Beberaa aktivitas tersebut adalah :
- Jika tercatat sebuah issu penyelesaian harus dibuat atau dilakukan, manajemen resiko sering mengajak
semua pihak untuk memikirkan lebih awal, kemudian menurunkan potensial dari dampak dan umumnya dapat mengurangi biaya partisipan.
mengevaluasi resiko proyek saat diputuskan di lapangan. Beberaa aktivitas tersebut adalah :
- Jika tercatat sebuah issu penyelesaian harus dibuat atau dilakukan, manajemen resiko sering mengajak
semua pihak untuk memikirkan lebih awal, kemudian menurunkan potensial dari dampak dan umumnya dapat mengurangi biaya partisipan.
- Catatan awal dari pembatasan pelabuhan dapat menjadi petunjuk dini masalah kapal dalam transportasi, menggunakan sebuah kapal dapat menurunkan biaya manakala terjadi peningkatan biaya handling di pelabuhan hasilnya dapat menjadi sebuah penurunan dalam biaya untuk Pemasangan baja, kontraktor
pemasang baja ndapat menggunakan metode rencana Pemasangan manakala mereka sering menggunakan
metode rencana Pemasangan manakala mereka sering menggunakan. Pemilik dapat menghilangkan atau menurunkan klaim atas kondisi yang tidak disebutkan atau dipertimbangkan sebagai bencana alam. Agen keuangan akan Melanjutkan untuk mendapatkan pendapatan dengan pengembalian pinjaman
- Kesimbangan administrasi kontrak berperan untuk memperoleh keseimbangan mencari jalan keluar.
- Penmilihan karyawan seperti halnya sebuah bentuk pembangunan fakta dan solusi pada kasus actual dan tanggung jawab yang dapat disepakti pada sebuah perjanjian.
- Manakala kontrak untuk jumlah borongan atau volume harga kebijaksanaan pembukuan menjadi kondusif untuk menurunkan resiko mencapai sebuah tujuan proyek.
- Penggunaan sistem dan jadwal data base umum serta jadwal tabulasi dari sumber-sumber material dapat
digunakan dengan menentukan sebuah jadwal
- Selalu mencoba untuk mencari penyelesaian dari issu resiko dan dampaknya dari pola dan model pada manajemen yang paling bawah.
- Menggunakan pendekatan manajemen resiko sangat efektif digunakan di lapangan.
pemasang baja ndapat menggunakan metode rencana Pemasangan manakala mereka sering menggunakan
metode rencana Pemasangan manakala mereka sering menggunakan. Pemilik dapat menghilangkan atau menurunkan klaim atas kondisi yang tidak disebutkan atau dipertimbangkan sebagai bencana alam. Agen keuangan akan Melanjutkan untuk mendapatkan pendapatan dengan pengembalian pinjaman
- Kesimbangan administrasi kontrak berperan untuk memperoleh keseimbangan mencari jalan keluar.
- Penmilihan karyawan seperti halnya sebuah bentuk pembangunan fakta dan solusi pada kasus actual dan tanggung jawab yang dapat disepakti pada sebuah perjanjian.
- Manakala kontrak untuk jumlah borongan atau volume harga kebijaksanaan pembukuan menjadi kondusif untuk menurunkan resiko mencapai sebuah tujuan proyek.
- Penggunaan sistem dan jadwal data base umum serta jadwal tabulasi dari sumber-sumber material dapat
digunakan dengan menentukan sebuah jadwal
- Selalu mencoba untuk mencari penyelesaian dari issu resiko dan dampaknya dari pola dan model pada manajemen yang paling bawah.
- Menggunakan pendekatan manajemen resiko sangat efektif digunakan di lapangan.
KESIMPULAN
Tidak semua resiko dapat diidentifikasi atau dimanage menjadi minimal atau menghilangkan dampaknya.
Mempelajari proses pekerjaan lebih efektif. Tahap penentuan pada semua bagian adalah untuk mengindikasikan secara actual resiko proyek. Manajemen partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani resiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan.
- Berbagai pemikiran untuk mencari penyelesaian dampak yang paling minim
- Kontrak administrasi yang seimbang (saling menguntungkan) yang menjadi tujuan utama bagi partisipan
(pihak yang terlibat)
Mempelajari proses pekerjaan lebih efektif. Tahap penentuan pada semua bagian adalah untuk mengindikasikan secara actual resiko proyek. Manajemen partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani resiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan.
- Berbagai pemikiran untuk mencari penyelesaian dampak yang paling minim
- Kontrak administrasi yang seimbang (saling menguntungkan) yang menjadi tujuan utama bagi partisipan
(pihak yang terlibat)
- Penyelesaian dini pada resiko proyek berdasar pada isu permasalahan yang ada dan manajemen bisa menentukan produktifitas serta biaya yang harus dikeluarkan.
- Menggunakan teknik ADR (Alternative Dispute Resolution) dengan maksud untuk menurunkan lingkungan pertikaian dan perselisihan untuk menciptakan manfaat bagi semua pihak.
- Menggunakan teknik ADR (Alternative Dispute Resolution) dengan maksud untuk menurunkan lingkungan pertikaian dan perselisihan untuk menciptakan manfaat bagi semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Soeharto Imam, 1997, Manajemen Proyek. Erlangga, Jakarta.
Kazner Harold, 1995, Project Management, New York, fith edition, VNR
Kris R. Nielsen, 1994, Force Majeure, ACI, Singapore
Kazner Harold, 1995, Project Management, New York, fith edition, VNR
Kris R. Nielsen, 1994, Force Majeure, ACI, Singapore